Kelompok 3
Ramadani Barus (16-007)
Wulan azizah pulungan (16-012)
Hani Nur Y (16-019)
Putri Ayuni (16-035)
Neforius Halawa (16-059)
Ramadani Barus (16-007)
Wulan azizah pulungan (16-012)
Hani Nur Y (16-019)
Putri Ayuni (16-035)
Neforius Halawa (16-059)
Franisa M Ketaren (16-060)
Glory Sepsi Sinaga (16-078)
Implikasi Pengajaran Sesuai Tahap Perkembangan Anak
Tahap perkembangan manusia dikaitkan dengan
pendidikan.Perbedaan antara Tk, sd, Smp,sma,sampai perguruan tinggi.
1. Perkembangan anak sampai Remaja.
A.MASA BAYI (0-2tahun)
Perkembangan Piaget : Tahap Sensori motorik
Kondisi Fisik dan panca indera berkembang cepat
Bayi membangun pemahaman tentang membangun dunia,
dengan mengordinasikan pengalaman sensoris tindakan Fisik.
Implikasi yang dapat dilakukan adalah Menunjukkan
kepada seorang bayi sebuah mainan yang menarik dan mengoyang goyang kannya
dihadapan si Bayi atau biss menyembunuikannya dibawah selimut biasanya bayi
yang sudah mulai bisa merangkak akan berusaha mencari dan menyibakkan selimut
tersebut.
Dari kognisi sensorimotirik yang melibatkan
kemampuan untuk menata dan mengoordinasi sensasi dengan gerakan fisik serta
mengikutsertakan kesadaran akan objek yang kita berikan kepada si bayi.
B.MASA KANAK-KANAK AWAL (2-6tahun)
Biasanya
pada umur 5-6 tahun yaitu masa dimana anak-anak sudah mulai untuk menjelajahi
dunia luar dalam artian mulai bergaul dengan teman sebaya. Dan para orangtua
pun mulai menyekolahkan anaknya yaitu TK.
Masa negative (Trot Zalter)
Masa bermain :
occupied play, onlooker play, selftary dependent play , pararel play,
associative Play , Cooperative play
Masa Meniru
Masa eksplorasi (rasa ingin tahu yang tinggi)
Tahap Piaget :Tahap praoperasional
-Belajar menggunakan bahasa
-cara berpikir egosentris
Tahap 1: Hukuman
Tahap 2:Ganjaran
Implikasi yang dapat di lakukan adalah Dengan
membiarkan si anak bermain dan mwngeksplorasi.
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan
untukmengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak
sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan
dalambermain, yang berarti mengemabngkan dirinya sendiri. Dalam bermain, anak
dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami
keberanaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan
kreativitas.
Merupakan ciri periode pra operasional yang
ditemukan pada usia 2-7 tahun ditandai dengan bermain khayal dan bermain
pura-pura. Pada masa ini anak lebih banyak bertanya dan menjawab
pertanyaan,mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka,ruang, kuantitas
dan sebagainya . Seringkali anak hanya sekedar bertanya, tidak terlalu
memperdulikan jawaban yang diberikan dan walaupun sudah dijawab anak akan
bertanya terus. Anak sudah menggunakan berbagai simbol atau representasi benda
lain. Misalnya sapu sebagai kuda-kudaan, sobekan kertas sebagai uang dan
lain-lain. Bermain simbolik juga berfungsi untuk mengasimilasikan dan
mengkonsolidasikan pengalaman emosional anak. Setiap hal yang berkesanbagi anak
akan dilakukan kembali dalam kegiatan bermainnya.
Dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalahanak
yang berusia 2 – 6 tahun, yang berada pada tahap perkembangan awal masa
kanak-kanak, yang memiliki karakteristik berpikir konkrit, realisme, sederhana,
animism, sentrasi, dan memiliki daya imajinasi yang kaya.
C. MASA KANAK KANAK AKHIR
-Sejak 6 tahun sampai matang secara seksual (setara
dengan usia tingkat sd)
-Pengaruh teman mulai dominan
-Mampu berpikir logis tentang objek dan kejadian
-Menguasai konvensi jumlah dan berat
-Mampu mengklarifikasikan objek
-Tingkat perkembangan Moral : Konvensional
Tahap 3 :Orientasi "Goodboy /girl
Tahap 4 :Orientasi otoritas
Menurut Erikson Tahap industry vs inferiority (
rendah diri)
Tahap piaget :Tahap konkret operasional
Implikasi yang dapat di berikan adalah di dalam
permainan
Pada usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat
dalam kegiatangames with rulesdimana kegiatan anak lebih banyak dikendalikan
oleh peraturan
Mengajarkan sang anak untuk bersikap lebih sportif ,
jujur , dan melatih fisik sang anak.
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah
dasar adalah 6 tahun dari selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada
pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua
masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa
kanak-kanak akhir (10-12 tahun).Anak-anak usia sekolah ini memiliki
karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang
bermain, senang melakukan sesuatusecara langsung.Oleh sebab itu, guru hendaknya
mengembangkanpembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa
berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan
kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.Menurut Havighurst, tugas
perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:
a.Menguasai keterampilan fisik yang perkembangan
anak usia dalam permainan dan aktivitas fisik.
b.Membina hidup sehat
c.Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok
d.Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan
jenis kelamin.
e.Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu
berpartisipasi dalam masyarakat.
f.Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk
berpikir efektif.
g.Mengembangkan kata hati, moral dan
nilai-nilaih.Mencapai kemandirian pribadi.
Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan
tersebut, guru dituntut untuk memberikan bantuan berupa:
a.Menciptakan lingkungan teman sebaya yang
mengajarkan keterampilan fisik.
b.Melaksanakan pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul danbekerja dengan teman sebaya,
sehingga kepribadian sosialnya berkembang.
c.Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang
memberikan pengalaman yang konkret atau langsungdalam membangun konsep.
d.Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan
nilai-nilai, sehingga siswa mampu menentukanpilihan yang stabil dan menjadi
pegangan bagi dirinya.Pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan yang
mempunyai peranan sangatpenting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM).
D. MASA REMAJA (ADOLOSENCE)
Mulai usia 11 atau 12 sampai 18 atau 24 tahun
Perkembangan Fisik : Mengarah ke bentuk orang dewasa
Perkembangan Seksual : Mulai aktifnya hormon seksual
"Heteroseksual " Tertarik pada lawan
jenis
Perkembangan Emosional :Emosi tidak stabil
berubah-ubah, Mudah meledak
Perkembangan Kognitif : Tahap Formal operasional
-Mampu berpikir logis secara abstral
-Menaruh perhatian tentang masa depan konsep
ideologis dan membuat hipotesis pola pikir cenderung Egosentris
-Perkembangan identitas diri Identity Vs Role
consfusional
-Timbul pertanyaan siapa saya
-Ingin diakui dan cenderung mengikuti idola
-Perkembangan Moral "Kebanyakan tingkat
konvensional namun sebagian sudah past konvensional
Tahap 5 :Orientasi kontak sosial
Tahap 6 :Orientasi asas etis
Implikasi yang dapat diberikan di bidang pendidikan
adalah
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari
teori – teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain.
Melihat masa remaja sangat potensial dan dapat
berkembangke arah positif maupun negatif
maka intervensi edukatif dalam bentuk pendidikan, bimbingan, maupun
pendampingan sangat diperlukan untuk mengarahkan perkembangan potensi remaja
tersebut agar berkembang ke arah positif dan produktif.1.RekomendasiMasa remaja
merupakan masa dimana individu mencari identitas atau jati dirinya, dalam fase
ini remaja mengalami kesulitan dalam menjalani perkembangan sosialnya, agar
remaja tidak terjerumus kedalam lingkungan sosial yang menyimpang, oleh sebab
itu peran guru dan orang tuamenjadi sangat penting dalam membantu remaja
mengatasi hambatan- hambatannya dalam kehidupan sosialnya.
- Memberikan pelajaran tentang seks
- Memberikan ruang untuk anak remaja dalam mengembangkan bakat
- Dan mendapat pola pengawasan yang baik dari orang tua